Forum Replies Created

  • Silvia Amanda Eks02

    Member
    October 3, 2024 at 22:14 in reply to: Diskusi dan Brainstorming Gerak Dua Dimensi

    Konsep Dasar Gerak dalam Dua Dimensi:

    Vektor Posisi, Kecepatan, dan Percepatan (4.1): Pertanyaan: Bagaimana vektor-vektor ini mendeskripsikan gerakan partikel dalam ruang dua dimensi?

    Jawaban: Vektor posisi menentukan lokasi partikel dalam ruang dua dimensi relatif terhadap titik asal. Vektor kecepatan menggambarkan arah dan laju perubahan posisi, sedangkan vektor percepatan menunjukkan perubahan kecepatan dari waktu ke waktu. Ketiga vektor ini saling berkaitan untuk mendeskripsikan bagaimana partikel bergerak dalam bidang dua dimensi.

    Pertanyaan: Apa perbedaan utama antara kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat dalam dua dimensi?

    Jawaban: Kecepatan rata-rata adalah perubahan total posisi dibagi dengan waktu yang diperlukan, sedangkan kecepatan sesaat adalah kecepatan pada suatu momen tertentu dalam waktu. Dalam dua dimensi, kecepatan sesaat diwakili oleh vektor yang menunjukkan arah dan besar kecepatan pada titik spesifik.

    Gerak dengan Percepatan Konstan (4.2):

    Pertanyaan: Bagaimana prinsip-prinsip gerak dengan percepatan konstan diterapkan dalam dua dimensi?

    Jawaban: Dalam dua dimensi, prinsip gerak dengan percepatan konstan diterapkan dengan memisahkan komponen horizontal dan vertikal. Setiap komponen mengikuti persamaan gerak dengan percepatan konstan, tetapi percepatan konstan mungkin hanya berlaku pada satu arah, seperti gravitasi yang hanya mempengaruhi arah vertikal.

    Pertanyaan: Apa peran vektor dalam mendeskripsikan gerakan ini?

    Jawaban: Vektor memungkinkan kita untuk menguraikan gerak menjadi komponen-komponen dalam arah horizontal dan vertikal. Dengan memisahkan gerak menjadi vektor-vektor, kita bisa lebih mudah menerapkan hukum gerak Newton dan persamaan gerak dengan percepatan konstan pada masing-masing arah.

    Aplikasi Konsep Gerak Parabola (4.3):

    Gerak Parabola:

    Aplikasi Konsep Gerak Parabola (4.3):

    Pertanyaan: Bagaimana persamaan gerak parabola digunakan untuk menentukan titik tertinggi dan jangkauan maksimal?

    Jawaban: Persamaan gerak parabola digunakan untuk memisahkan komponen horizontal dan vertikal dari gerakan. Titik tertinggi dicapai ketika komponen vertikal kecepatan () sama dengan nol. Rumus untuk titik tertinggi adalah:

    h_max = v_0^2 sin^2(∅)/2g

    Sedangkan jangkauan maksimal ditentukan dengan:

    R = v0^2 sin(2∅)/g

    Dengan sebagai kecepatan awal, sudut peluncuran, dan gravitasi.

    Pertanyaan: Diskusikan bagaimana berbagai faktor seperti sudut peluncuran dan kecepatan awal mempengaruhi lintasan.

    Jawaban: Sudut peluncuran mempengaruhi bentuk lintasan dan jangkauan maksimum. Sudut 45° memberikan jangkauan maksimum. Kecepatan awal memengaruhi tinggi dan jangkauan; semakin besar kecepatan awal, semakin tinggi dan jauh benda akan bergerak. Gravitasi mempengaruhi waktu gerakan dan ketinggian maksimal.

    Analisis Gerak Melingkar Beraturan (4.4):

    Pertanyaan: Bagaimana percepatan sentripetal menjaga partikel tetap dalam lintasan melingkar?

    Jawaban: Percepatan sentripetal bekerja menuju pusat lingkaran, menarik partikel ke arah pusat dan menjaga lintasan melingkar. Meskipun kecepatan partikel tetap konstan dalam besarannya, percepatan sentripetal menyebabkan perubahan arah kecepatan, sehingga partikel tetap pada lintasan melingkar.

    Pertanyaan: Apa hubungan antara kecepatan sudut, kecepatan linier, dan percepatan sentripetal?

    Jawaban: Hubungan antara kecepatan sudut (), kecepatan linier (), dan percepatan sentripetal () adalah:

    v = omega. r

    as = v^2/r= omega^2.r

    Kecepatan sudut adalah perubahan sudut per satuan waktu, sedangkan kecepatan linier adalah laju pergerakan sepanjang lintasan. Percepatan sentripetal mengarahkan partikel menuju pusat lingkaran.

    Percepatan Tangensial dan Radial (4.5):

    Pertanyaan: Bagaimana percepatan tangensial dan radial bekerja bersama dalam gerak melingkar?

    Jawaban: Percepatan tangensial mengubah besar kecepatan linier, sedangkan percepatan radial (sentripetal) mengubah arah kecepatan tanpa mengubah besarannya. Keduanya bekerja bersama untuk mengubah kecepatan total partikel dalam gerak melingkar non-konstan.

    Pertanyaan: Diskusikan skenario di mana percepatan tangensial bernilai nol, dan bagaimana hal ini mempengaruhi gerakan.

    Jawaban: Ketika percepatan tangensial nol, besar kecepatan linier tetap konstan, dan satu-satunya percepatan yang ada adalah percepatan sentripetal. Hal ini terjadi dalam gerak melingkar beraturan, di mana partikel hanya mengalami perubahan arah tanpa perubahan besar kecepatan.

    Kecepatan dan Percepatan Relatif (4.6):

    Pertanyaan: Bagaimana konsep kecepatan dan percepatan relatif diaplikasikan dalam kerangka acuan yang bergerak?

    Jawaban: Kecepatan dan percepatan relatif tergantung pada kerangka acuan yang diamati. Dalam kerangka acuan yang bergerak, transformasi Galilean digunakan untuk menghitung kecepatan relatif sebagai:

    v(relatif)= v(partikel)- v(kerangka)

    Prinsip ini diterapkan untuk menjelaskan pengukuran kecepatan partikel yang berbeda dalam kerangka acuan yang berbeda.

    Pertanyaan: Diskusikan contoh nyata di mana perbedaan kerangka acuan menghasilkan pengukuran yang berbeda.

    Jawaban: Contoh nyata adalah ketika dua mobil bergerak saling mendekat di jalan raya. Dari perspektif salah satu pengemudi, kecepatan relatif mobil lain akan terlihat lebih tinggi dibandingkan pengukuran kecepatan terhadap permukaan jalan, karena menggabungkan kecepatan kedua mobil tersebut.

    Pertanyaan Diskusi:

    Pertanyaan: Bagaimana perubahan sudut peluncuran dalam gerak parabola mempengaruhi waktu tempuh dan jangkauan?

    Jawaban: Perubahan sudut peluncuran mempengaruhi waktu tempuh dan jangkauan. Pada sudut yang lebih besar (di atas 45°), waktu tempuh meningkat tetapi jangkauan berkurang. Sebaliknya, sudut yang lebih kecil dari 45° mengurangi waktu tempuh dan jangkauan. Sudut 45° memberikan jangkauan maksimum.

    Pertanyaan: Dalam situasi sehari-hari, bagaimana kita dapat menerapkan pemahaman tentang gerak melingkar beraturan, misalnya dalam desain roda atau orbit satelit?

    Jawaban: Dalam desain roda, penting untuk memastikan percepatan sentripetal cukup untuk menjaga gerak melingkar tanpa tergelincir. Dalam orbit satelit, kecepatan linier dan percepatan sentripetal harus seimbang untuk menjaga satelit tetap berada dalam orbit stabil, menghindari kejatuhan atau pelarian dari orbit.

    Pertanyaan: Bagaimana Anda menjelaskan kepada seseorang yang baru belajar fisika tentang pentingnya memahami kecepatan relatif dalam konteks mengemudi di jalan raya?

    Jawaban: Kecepatan relatif penting untuk dipahami agar pengemudi bisa memperkirakan seberapa cepat kendaraan lain mendekat, terutama saat melewati atau bertemu kendaraan dari arah berlawanan. Kesadaran

    ini penting untuk keselamatan dan pengambilan keputusan yang tepat di jalan.

  • Silvia Amanda Eks02

    Member
    September 10, 2024 at 23:29 in reply to: Diskusi Brainstorming di Forum: Gerak dalam Satu Dimensi

    JAWABAN PERTANYAAN DISKUSI

    A.

    1. Posisi adalah lokasi suatu benda pada satu titik waktu, sementara perpindahan adalah perubahan posisi yang mencakup arah dari posisi awal ke posisi akhir. Penting membedakan keduanya karena perpindahan merupakan besaran vektor yang digunakan dalam perhitungan kecepatan dan percepatan, sedangkan posisi hanya memberi informasi lokasi tanpa memperhitungkan gerakan atau arah.

    2. Kecepatan rata-rata adalah perpindahan yang terjadi per satuan waktu. Cara menghitungnya adalah dengan membagi perpindahan (Δx\Delta xΔx) dengan selang waktu (Δt\Delta tΔt).Contoh: Jika seseorang bergerak 500 meter dalam 10 menit, kecepatan rata-ratanya adalah:v=500 meter600 detik=0,833 meter/detik.v = \frac{500 \text{ meter}}{600 \text{ detik}} = 0,833 \text{ meter/detik}.v=600 detik500 meter=0,833 meter/detik.

    B.

    1. Kecepatan rata-rata adalah total perpindahan dibagi waktu yang ditempuh, sedangkan kecepatan seketika adalah kecepatan pada momen tertentu. Kecepatan seketika penting dalam analisis kinematika ketika kita ingin mengetahui perubahan gerak secara rinci pada suatu waktu tertentu, seperti dalam balapan atau saat menghitung akselerasi.

    2. Laju seketika menunjukkan seberapa cepat suatu benda bergerak pada momen tertentu. Dalam satu dimensi, ini mempengaruhi interpretasi gerak dengan memberikan informasi real-time tentang kecepatan benda, sehingga memungkinkan kita memahami perubahan kecepatan atau akselerasi secara lebih detail, seperti ketika benda mempercepat atau memperlambat geraknya.

    C.

    1. Model partikel dengan kecepatan konstan sering digunakan karena menyederhanakan analisis gerak, memungkinkan kita mempelajari perpindahan tanpa memperhitungkan perubahan kecepatan. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah kendaraan yang bergerak dengan kecepatan tetap di jalan tol, yang memudahkan kita memperkirakan waktu tempuh.

    2. Grafik posisi-waktu untuk partikel dengan kecepatan konstan berupa garis lurus dengan kemiringan tetap. Kemiringan ini mewakili kecepatan partikel. Dari grafik ini, kita dapat memprediksi posisi benda di masa depan dengan ekstrapolasi, karena kecepatan tidak berubah seiring waktu.

    D.

    1. Percepatan adalah perubahan kecepatan per satuan waktu, sedangkan kecepatan adalah perubahan posisi per satuan waktu. Percepatan konstan berarti kecepatan benda terus bertambah atau berkurang secara tetap. Implikasinya, benda akan bergerak semakin cepat atau semakin lambat secara linier, tergantung arah percepatannya.

    2. Tanda pada percepatan menunjukkan arah perubahan kecepatan. Percepatan positif berarti kecepatan meningkat searah dengan gerak, sementara percepatan negatif (deselerasi) berarti kecepatan berkurang atau berlawanan arah. Tanda ini penting untuk menentukan apakah benda mempercepat atau melambat, sehingga mempengaruhi analisis gerak secara keseluruhan.

    E.

    1. Diagram gerak, seperti grafik posisi-waktu, kecepatan-waktu, dan percepatan-waktu, digunakan untuk menggambarkan perubahan:

    • Posisi: menunjukkan lokasi benda seiring waktu.

    • Kecepatan: menunjukkan seberapa cepat posisi berubah.

    • Percepatan: menunjukkan perubahan kecepatan. Dari grafik ini, kita bisa memahami pola gerak, apakah benda bergerak dengan kecepatan tetap, mengalami percepatan, atau melambat.

    2. Analisis diagram gerak membantu memahami dinamika gerak dengan memberikan visualisasi perubahan posisi, kecepatan, dan percepatan seiring waktu. Ini memudahkan identifikasi pola gerak, seperti kecepatan konstan, percepatan, atau deselerasi, serta hubungan antara berbagai parameter gerak.

    F.

    1. Percepatan konstan sering dijadikan asumsi karena menyederhanakan perhitungan dan analisis gerak. Dalam kenyataan, banyak situasi mendekati percepatan konstan. Contoh nyata adalah objek yang jatuh bebas di dekat permukaan bumi, di mana percepatan akibat gravitasi dapat dianggap konstan untuk perhitungan praktis.

    2. Persamaan gerak untuk partikel dengan percepatan konstan, seperti v=u+atv = u + atv=u+at dan s=ut+12at2s = ut + \frac{1}{2}at^2s=ut+21at2, digunakan untuk menghitung kecepatan, posisi, atau waktu. Dengan mengintegrasikan persamaan ini, kita bisa memecahkan masalah kinematika untuk menentukan bagaimana posisi dan kecepatan berubah seiring waktu.

    G.

    1. Hukum gravitasi menyebabkan benda jatuh bebas dengan percepatan konstan yang disebut percepatan gravitasi (sekitar 9,8 m/s29,8 \, \text{m/s}^29,8m/s2 di permukaan bumi). Faktor lain yang harus dipertimbangkan termasuk hambatan udara dan gaya gesekan, yang dapat mempengaruhi kecepatan jatuh benda.

    2. Ketinggian awal mempengaruhi waktu jatuh, dengan semakin tinggi ketinggiannya, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tanah. Percepatan gravitasi, yang biasanya konstan, menentukan kecepatan bertambahnya kecepatan jatuh. Semakin besar percepatan gravitasi, semakin cepat benda akan mencapai tanah dari ketinggian yang sama.

    H.

    1. Persamaan kinematik dapat diderivasi dari prinsip kalkulus dengan mengintegrasikan dan mendiferensiasikan fungsi kecepatan dan percepatan. Misalnya, kecepatan adalah integral dari percepatan terhadap waktu, dan posisi adalah integral dari kecepatan terhadap waktu. Ini memperluas kemampuan analisis dengan memungkinkan penanganan gerak yang kompleks dan perubahan variabel yang tidak konstan.

    2. Persamaan kinematik digunakan untuk menentukan waktu tempuh, kecepatan akhir, atau jarak tempuh dalam situasi kompleks. Contoh: Untuk menghitung berapa lama mobil yang bergerak dengan percepatan konstan 2 m/s² dari kecepatan 0 m/s akan mencapai kecepatan 20 m/s, kita menggunakan persamaan v=u+atv = u + atv=u+at untuk menemukan waktu t.

  • Silvia Amanda Eks02

    Member
    September 10, 2024 at 23:09 in reply to: Diskusi Brainstorming di Forum: Gerak dalam Satu Dimensi

    JAWABAN PERTANYAAN DISKUSI

    A.

    1.Posisi adalah lokasi suatu benda pada satu titik waktu, sementara perpindahan adalah perubahan posisi yang mencakup arah dari posisi awal ke posisi akhir. Penting membedakan keduanya karena perpindahan merupakan besaran vektor yang digunakan dalam perhitungan kecepatan dan percepatan, sedangkan posisi hanya memberi informasi lokasi tanpa memperhitungkan gerakan atau arah.

    2.<strong style=”background-color: var(–bb-content-background-color); font-family: inherit; font-size: inherit; color: var(–bb-body-text-color);”>Kecepatan rata-rata adalah perpindahan yang terjadi per satuan waktu. Cara menghitungnya adalah dengan membagi perpindahan (

    <math xmlns=”http://www.w3.org/1998/Math/MathML”><semantics><mrow><mi mathvariant=”normal”>Δ</mi><mi>x</mi></mrow><annotation encoding=”application/x-tex”>\Delta x</annotation></semantics></math>Δx) dengan selang waktu (<math xmlns=”http://www.w3.org/1998/Math/MathML”><semantics><mrow><mi mathvariant=”normal”>Δ</mi><mi>t</mi></mrow><annotation encoding=”application/x-tex”>\Delta t</annotation></semantics></math>Δt).

    Contoh: Jika seseorang bergerak 500 meter dalam 10 menit, kecepatan rata-ratanya adalah:

    <math xmlns=”http://www.w3.org/1998/Math/MathML&#8221; display=”block”><semantics><mrow><mi>v</mi><mo>=</mo><mfrac><mrow><mn>500</mn><mtext> meter</mtext></mrow><mrow><mn>600</mn><mtext> detik</mtext></mrow></mfrac><mo>=</mo><mn>0</mn><mo separator=”true”>,</mo><mn>833</mn><mtext> meter/detik</mtext><mi mathvariant=”normal”>.</mi></mrow><annotation encoding=”application/x-tex”>v = \frac{500 \text{ meter}}{600 \text{ detik}} = 0,833 \text{ meter/detik}.</annotation></semantics></math>v=600 detik500 meter​=0,833 meter/detik.

    B.

    1.<strong style=”background-color: var(–bb-content-background-color); font-family: inherit; font-size: inherit; color: var(–bb-body-text-color);”>Kecepatan rata-rata adalah total perpindahan dibagi waktu yang ditempuh, sedangkan <strong style=”background-color: var(–bb-content-background-color); font-family: inherit; font-size: inherit; color: var(–bb-body-text-color);”>kecepatan seketika adalah kecepatan pada momen tertentu. Kecepatan seketika penting dalam analisis kinematika ketika kita ingin mengetahui perubahan gerak secara rinci pada suatu waktu tertentu, seperti dalam balapan atau saat menghitung akselerasi.

    2.<strong style=”background-color: var(–bb-content-background-color); font-family: inherit; font-size: inherit; color: var(–bb-body-text-color);”>Laju seketika menunjukkan seberapa cepat suatu benda bergerak pada momen tertentu. Dalam satu dimensi, ini mempengaruhi interpretasi gerak dengan memberikan informasi real-time tentang kecepatan benda, sehingga memungkinkan kita memahami perubahan kecepatan atau akselerasi secara lebih detail, seperti ketika benda mempercepat atau memperlambat geraknya.


    C.

    1.Model partikel dengan <strong style=”font-family: inherit; font-size: inherit; color: var(–bb-body-text-color);”>kecepatan konstan sering digunakan karena menyederhanakan analisis gerak, memungkinkan kita mempelajari perpindahan tanpa memperhitungkan perubahan kecepatan. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah kendaraan yang bergerak dengan kecepatan tetap di jalan tol, yang memudahkan kita memperkirakan waktu tempuh.

    2.Grafik posisi-waktu untuk partikel dengan <strong style=”font-family: inherit; font-size: inherit; color: var(–bb-body-text-color);”>kecepatan konstan berupa garis lurus dengan kemiringan tetap. Kemiringan ini mewakili kecepatan partikel. Dari grafik ini, kita dapat memprediksi posisi benda di masa depan dengan ekstrapolasi, karena kecepatan tidak berubah seiring waktu.


    D.

    1.<strong style=”font-family: inherit; font-size: inherit; color: var(–bb-body-text-color);”>Percepatan adalah perubahan kecepatan per satuan waktu, sedangkan <strong style=”font-family: inherit; font-size: inherit; color: var(–bb-body-text-color);”>kecepatan adalah perubahan posisi per satuan waktu. Percepatan konstan berarti kecepatan benda terus bertambah atau berkurang secara tetap. Implikasinya, benda akan bergerak semakin cepat atau semakin lambat secara linier, tergantung arah percepatannya

    2.anda pada <strong style=”font-family: inherit; font-size: inherit; color: var(–bb-body-text-color);”>percepatan menunjukkan arah perubahan kecepatan. Percepatan <strong style=”font-family: inherit; font-size: inherit; color: var(–bb-body-text-color);”>positif berarti kecepatan meningkat searah dengan gerak, sementara percepatan <strong style=”font-family: inherit; font-size: inherit; color: var(–bb-body-text-color);”>negatif (deselerasi) berarti kecepatan berkurang atau berlawanan arah. Tanda ini penting untuk menentukan apakah benda mempercepat atau melambat, sehingga mempengaruhi analisis gerak secara keseluruhan.


    E.

    1.Diagram gerak, seperti grafik posisi-waktu, kecepatan-waktu, dan percepatan-waktu, digunakan untuk menggambarkan perubahan:

    • Posisi: menunjukkan lokasi benda seiring waktu.
    • Kecepatan: menunjukkan seberapa cepat posisi berubah.
    • Percepatan: menunjukkan perubahan kecepatan.

    Dari grafik ini, kita bisa memahami pola gerak, apakah benda bergerak dengan kecepatan tetap, mengalami percepatan, atau melambat.

    2. Analisis diagram gerak membantu memahami dinamika gerak dengan memberikan visualisasi perubahan posisi, kecepatan, dan percepatan seiring waktu. Ini memudahkan identifikasi pola gerak, seperti kecepatan konstan, percepatan, atau deselerasi, serta hubungan antara berbagai parameter gerak.

    F.

    1.Percepatan konstan sering dijadikan asumsi karena menyederhanakan perhitungan dan analisis gerak. Dalam kenyataan, banyak situasi mendekati percepatan konstan. Contoh nyata adalah objek yang jatuh bebas di dekat permukaan bumi, di mana percepatan akibat gravitasi dapat dianggap konstan untuk perhitungan praktis.

    2. Persamaan gerak untuk partikel dengan percepatan konstan, seperti

    <math xmlns=”http://www.w3.org/1998/Math/MathML”><semantics><mrow><mi>v</mi><mo>=</mo><mi>u</mi><mo>+</mo><mi>a</mi><mi>t</mi></mrow><annotation encoding=”application/x-tex”>v = u + at</annotation></semantics></math>v=u+at dan <math xmlns=”http://www.w3.org/1998/Math/MathML”><semantics><mrow><mi>s</mi><mo>=</mo><mi>u</mi><mi>t</mi><mo>+</mo><mfrac><mn>1</mn><mn>2</mn></mfrac><mi>a</mi><msup><mi>t</mi><mn>2</mn></msup></mrow><annotation encoding=”application/x-tex”>s = ut + \frac{1}{2}at^2</annotation></semantics></math>s=ut+21​at2, digunakan untuk menghitung kecepatan, posisi, atau waktu. Dengan mengintegrasikan persamaan ini, kita bisa memecahkan masalah kinematika untuk menentukan bagaimana posisi dan kecepatan berubah seiring waktu.

    G.

    1Hukum gravitasi menyebabkan benda jatuh bebas dengan percepatan konstan yang disebut percepatan gravitasi (sekitar

    <math xmlns=”http://www.w3.org/1998/Math/MathML”><semantics><mrow><mn>9</mn><mo separator=”true”>,</mo><mn>8</mn><mtext> </mtext><msup><mtext>m/s</mtext><mn>2</mn></msup></mrow><annotation encoding=”application/x-tex”>9,8 \, \text{m/s}^2</annotation></semantics></math>9,8m/s2 di permukaan bumi). Faktor lain yang harus dipertimbangkan termasuk hambatan udara dan gaya gesekan, yang dapat mempengaruhi kecepatan jatuh benda.

    2.Ketinggian awal mempengaruhi waktu jatuh, dengan semakin tinggi ketinggiannya, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tanah. Percepatan gravitasi, yang biasanya konstan, menentukan kecepatan bertambahnya kecepatan jatuh. Semakin besar percepatan gravitasi, semakin cepat benda akan mencapai tanah dari ketinggian yang sama.

    H.

    1.Persamaan kinematik dapat diderivasi dari prinsip kalkulus dengan mengintegrasikan dan mendiferensiasikan fungsi kecepatan dan percepatan. Misalnya, kecepatan adalah integral dari percepatan terhadap waktu, dan posisi adalah integral dari kecepatan terhadap waktu. Ini memperluas kemampuan analisis dengan memungkinkan penanganan gerak yang kompleks dan perubahan variabel yang tidak konstan.

    2.Persamaan kinematik digunakan untuk menentukan waktu tempuh, kecepatan akhir, atau jarak tempuh dalam situasi kompleks. Contoh: Untuk menghitung berapa lama mobil yang bergerak dengan percepatan konstan 2 m/s² dari kecepatan 0 m/s akan mencapai kecepatan 20 m/s, kita menggunakan persamaan

    <math xmlns=”http://www.w3.org/1998/Math/MathML”><semantics><mrow><mi>v</mi><mo>=</mo><mi>u</mi><mo>+</mo><mi>a</mi><mi>t</mi></mrow><annotation encoding=”application/x-tex”>v = u + at</annotation></semantics></math>v=u+at untuk menemukan waktu <math xmlns=”http://www.w3.org/1998/Math/MathML”><semantics><mrow><mi>t</mi></mrow><annotation encoding=”application/x-tex”>t</annotation></semantics></math>t.