Alwi Fasma Arief Eks02
Forum Replies Created
-
Alwi Fasma Arief Eks02
MemberSeptember 11, 2024 at 15:52 in reply to: Diskusi Brainstorming di Forum: Gerak dalam Satu DimensiH.
1.Prinsip Kalkulus
Persamaan kinematik yang menjelaskan gerak partikel dapat diturunkan menggunakan prinsip kalkulus, khususnya melalui konsep diferensiasi dan integrasi. Berikut adalah langkah-langkah dalam derivasi ini:
1. Definisi Kecepatan dan Percepatan
Kecepatan (
v
v) didefinisikan sebagai perubahan posisi (
s
s) terhadap waktu (
t
t):
v
=
d
s
d
t
v=
dt
ds
Percepatan (
a
a) adalah perubahan kecepatan terhadap waktu:
a
=
d
v
d
t
a=
dt
dv
2. Menggunakan Hubungan antara Percepatan dan Kecepatan
Dari definisi percepatan, kita dapat mengekspresikan kecepatan sebagai fungsi dari posisi:
a
=
d
v
d
t
=
d
v
d
s
⋅
d
s
d
t
=
v
d
v
d
s
a=
dt
dv
=
ds
dv
⋅
dt
ds
=v
ds
dv
3. Integrasi untuk Mendapatkan Persamaan Kecepatan
Jika percepatan (
a
a) dianggap konstan, kita dapat mengintegrasikan persamaan di atas:
∫
v
d
v
=
∫
a
d
s
∫vdv=∫ads
Hasil integrasi ini memberikan:
v
2
=
v
0
2
+
2
a
(
s
−
s
0
)
v
2
=v
0
2
+2a(s−s
0
)
di mana
v
0
v
0
adalah kecepatan awal dan
s
0
s
0
adalah posisi awal.
4. Mengintegrasikan untuk Mendapatkan Posisi
Dengan kecepatan sebagai fungsi waktu, kita dapat menurunkan persamaan posisi:
s
=
s
0
+
v
0
t
+
1
2
a
t
2
s=s
0
+v
0
t+
2
1
at
2
Memperluas Kemampuan Analisis dalam Kinematika
Menggunakan kalkulus untuk mendasarkan persamaan kinematik memungkinkan analisis yang lebih mendalam dan fleksibel. Beberapa keuntungan dari pendekatan ini meliputi:
Analisis Gerak Non-Linear: Kalkulus memungkinkan analisis gerak yang lebih kompleks, termasuk gerakan non-linear atau variabel percepatan.
Prediksi Perilaku Dinamis: Dengan memahami hubungan antara posisi, kecepatan, dan percepatan, kita dapat memprediksi perilaku benda dalam berbagai kondisi.
Penerapan dalam Berbagai Bidang: Teknik ini tidak hanya berlaku dalam fisika dasar, tetapi juga dalam bidang teknik, astronomi, dan biomekanika, di mana analisis gerak sangat penting.
Dengan demikian, derivasi persamaan kinematik menggunakan kalkulus memperluas kemampuan analisis dalam kinematika, memberikan alat yang kuat untuk memahami dan memprediksi berbagai fenomena gerak.
2.
Contoh penggunaan persamaan kinematik dalam strategi pemecahan masalah yang kompleks dapat dilihat dalam analisis gerak kendaraan. Misalnya, dalam situasi di mana kita perlu menentukan jarak yang ditempuh oleh mobil yang bergerak dengan percepatan konstan setelah memulai dari keadaan diam.
Contoh Masalah
Kasus: Sebuah mobil mulai bergerak dari keadaan diam dan mengalami percepatan konstan sebesar 3 m/s². Berapa jarak yang ditempuh mobil setelah 5 detik?
Strategi Pemecahan Masalah
Identifikasi Variabel:
Kecepatan awal (
v
0
v
0
) = 0 m/s (karena dari keadaan diam)
Percepatan (
a
a) = 3 m/s²
Waktu (
t
t) = 5 s
Pilih Persamaan Kinematik yang Tepat:
Menggunakan persamaan posisi:
s
=
s
0
+
v
0
t
+
1
2
a
t
2
s=s
0
+v
0
t+
2
1
at
2
Di mana
s
0
s
0
adalah posisi awal (0 m).
Substitusi Nilai:
s
=
0
+
(
0
)
(
5
)
+
1
2
(
3
)
(
5
2
)
s=0+(0)(5)+
2
1
(3)(5
2
)
s
=
1
2
(
3
)
(
25
)
=
75
2
=
37
,
5
m
s=
2
1
(3)(25)=
2
75
=37,5 m
Hasil
Jarak yang ditempuh mobil setelah 5 detik adalah 37,5 meter.
Analisis Lebih Lanjut
Dalam konteks yang lebih kompleks, analisis ini dapat diperluas untuk mencakup berbagai faktor seperti:
Perubahan kondisi jalan: Jika jalan menanjak atau menurun, percepatan efektif akan berubah.
Pengaruh gesekan: Menghitung gaya gesekan yang mempengaruhi percepatan.
Kondisi cuaca: Misalnya, hujan dapat mempengaruhi traksi dan memperlambat kendaraan.
Dengan menggunakan persamaan kinematik, kita dapat memecahkan masalah yang lebih kompleks dengan mempertimbangkan berbagai variabel dan kondisi yang mempengaruhi gerak. Ini menunjukkan bagaimana pemahaman kinematika dapat diterapkan dalam situasi nyata dan membantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
-
Alwi Fasma Arief Eks02
MemberSeptember 11, 2024 at 16:03 in reply to: Diskusi Brainstorming di Forum: Gerak dalam Satu Dimensi<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1.Posisi adalah letak suatu benda pada suatu saat tertentu terhadap titik referensi yang telah ditentukan. Posisinya bersifat relatif, artinya nilai posisinya akan berubah jika titik acuannya diganti. Posisi dapat dinyatakan dalam vektor (memiliki besar dan arah) atau skalar (hanya memiliki besar).</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda dari posisi awal ke posisi akhir. Perpindahan juga merupakan vektor, karena memiliki besar (panjang lintasan terpendek antara posisi awal dan akhir) dan arah (dari posisi awal ke posisi akhir).</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Memahami perbedaan antara posisi dan perpindahan sangat penting untuk dapat menganalisis gerakan secara tepat. Dengan membedakan keduanya, kita dapat menghitung kecepatan, kelajuan, dan besaran-besaran fisika lainnya yang terkait dengan gerak.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2.Kecepatan Rata-Rata</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Kecepatan rata-rata adalah besaran fisika yang menunjukkan seberapa cepat suatu benda berpindah dari satu titik ke titik lainnya dalam selang waktu tertentu. Sederhananya, ini adalah perbandingan antara total jarak yang ditempuh dengan total waktu yang dibutuhkan.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Cara Menghitung Kecepatan Rata-Rata</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Rumus umum untuk menghitung kecepatan rata-rata adalah:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Kecepatan Rata-rata = Jarak Total / Waktu Tempuh</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>B.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1.Kecepatan rata-rata memberikan gambaran umum tentang gerak suatu benda dalam selang waktu tertentu.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Kecepatan seketika memberikan informasi yang lebih detail tentang gerakan benda pada setiap saat.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Pilihan kecepatan yang digunakan dalam analisis tergantung pada tujuan analisis dan jenis gerak yang sedang dipelajari.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2.Laju seketika adalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis gerakan satu dimensi. Dengan memahami konsep laju seketika, kita dapat:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Membuat prediksi: Misalnya, memprediksi kapan suatu objek akan mencapai titik tertentu.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Menganalisis penyebab gerak: Misalnya, menentukan gaya-gaya yang bekerja pada suatu objek.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Membuat model matematika: Misalnya, membuat persamaan gerak untuk menggambarkan gerak suatu objek.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>C.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1.Model partikel dengan kecepatan konstan adalah alat yang sangat berguna dalam analisis gerak. Meskipun sederhana, model ini memberikan dasar yang kuat untuk memahami konsep-konsep gerak yang lebih kompleks. Namun, penting untuk menyadari keterbatasan model ini dan memilih model yang sesuai dengan situasi yang sedang dianalisis.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Contoh Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Perjalanan Mobil di Jalan Tol</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Penerbangan Pesawat</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Aliran Udara dalam Pipa</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Benda Jatuh Bebas (dalam Vakum)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2.Grafik posisi-waktu adalah alat yang sangat berguna dalam visualisasi dan analisis gerak. Dengan memahami ciri-ciri grafik ini, kita dapat dengan mudah memprediksi gerak benda, menentukan kecepatan, dan membandingkan gerak beberapa benda.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1.Percepatan konstan memiliki dampak yang signifikan terhadap gerak suatu benda. Dengan memahami konsep percepatan, kita dapat memprediksi bagaimana posisi dan kecepatan suatu benda akan berubah seiring waktu.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Implikasi Percepatan Konstan terhadap Gerak Benda</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Ketika suatu benda mengalami percepatan konstan, artinya kecepatan benda berubah dengan jumlah yang sama dalam setiap selang waktu yang sama. Ini memiliki beberapa kesan:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB): Jika suatu benda mengalami percepatan konstan, maka gerak benda tersebut disebut GLBB.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Grafik Kecepatan-Waktu: Grafik kecepatan-waktu untuk GLBB adalah garis lurus. Kemiringan garis ini sama dengan nilai percepatan.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Persamaan Gerak: Ada beberapa persamaan yang dapat digunakan untuk menganalisis gerak GLBB, seperti:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>v = u + at (v = kecepatan akhir, u = kecepatan awal, a = percepatan, t = waktu)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>s = ut + 1/2 at² (s = jarak tempuh)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>v² = u² + 2as</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2.Pentingnya Tanda Positif atau Negatif dalam Percepatan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Tanda positif atau negatif pada percepatan sangat penting karena menentukan apakah kecepatan benda meningkat atau menurun:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Percepatan positif menunjukkan bahwa kecepatan benda meningkat seiring waktu. Contohnya adalah buah yang jatuh dari pohon atau roket yang meluncur ke luar angkasa.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Percepatan negatif menunjukkan bahwa kecepatan benda menurun atau melambat. Contohnya adalah pengemudi yang melakukan pengereman mendadak atau bola yang dipantulkan ke lantai.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Pengaruh Tanda Percepatan pada Analisis Gerak</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Tanda positif atau negatif pada percepatan sangat penting dalam menganalisis gerak benda:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Percepatan kecepatan positif menyebabkan benda terus meningkat, sehingga jarak yang ditempuh akan semakin besar seiring waktu.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Percepatan kecepatan negatif menyebabkan benda terus menurun hingga akhirnya berhenti. Jarak yang ditempuh akan lebih pendek dibandingkan jika kecepatannya konstan.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Arah percepatan juga menentukan apakah gerak benda dipercepat atau diperlambat. Jika arah percepatan searah dengan kecepatan, maka gerak benda dipercepat. Jika berlawanan arah, maka gerak benda diperlambat.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia: E.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1.Diagram gerak adalah alat penting dalam fisika untuk menggambarkan perubahan, kecepatan, dan percepatan suatu benda. Berikut adalah cara diagram gerak yang digunakan untuk analisis ini:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1. Menggambarkan Perubahan Posisi</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Diagram gerak menunjukkan posisi benda pada berbagai waktu. Dengan menggunakan grafik posisi terhadap waktu, kita dapat melihat bagaimana posisi benda berubah. Kemiringan grafik ini mencerminkan kecepatan; grafik yang lebih curam menunjukkan kecepatan yang lebih tinggi.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2. Menggambar Kecepatan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Kecepatan dapat dijelaskan melalui grafik kecepatan terhadap waktu. Jika grafik kecepatan menunjukkan garis horizontal, berarti kecepatan konstan. Jika garis naik, kecepatan meningkat (percepatan positif), dan jika garis turun, kecepatan menurun (percepatan negatif atau perlambatan) .</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>3. Menggambar Percepatan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Percepatan dapat ditunjukkan melalui grafik percepatan terhadap waktu. Percepatan positif ditunjukkan dengan nilai positif di grafik, sedangkan percepatan negatif akan memiliki nilai negatif. Dengan menganalisis area di bawah grafik kecepatan, kita dapat menentukan perubahan posisi selama interval waktu tertentu.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Dengan demikian, diagram gerak memberikan representasi visual yang jelas tentang bagaimana posisi, kecepatan, dan percepatan suatu benda berubah seiring waktu, membantu pemahaman konsep-konsep kinematika secara lebih efektif.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2.Analisis diagram gerak memainkan peran penting dalam memahami dinamika gerak suatu benda. Berikut adalah beberapa cara bagaimana diagram gerak membantu dalam analisis ini:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1. Visualisasi Pergerakan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Diagram gerak, seperti grafik posisi, kecepatan, dan percepatan terhadap waktu, memberikan representasi visual yang jelas tentang bagaimana suatu benda bergerak. Dengan melihat grafik ini, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi pola gerak, seperti apakah benda bergerak dengan kecepatan konstan, meningkat, atau menurun.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2. Hubungan Antara Besaran Fisika</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Diagram gerak memungkinkan kita untuk melihat hubungan antara berbagai besaran fisika. Misalnya, kemiringan grafik terhadap waktu menunjukkan kecepatan, sedangkan kemiringan grafik terhadap waktu menunjukkan kecepatan. Ini membantu dalam memahami bagaimana perubahan suatu variabel mempengaruhi yang lain.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>3. Analisis Percepatan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Dengan menggunakan grafik percepatan, kita dapat menentukan apakah benda mengalami percepatan positif atau negatif. Ini penting untuk memahami apakah benda semakin cepat atau lambat, serta untuk menganalisis gaya yang bekerja pada benda tersebut.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>4. Prediksi Perilaku Benda</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Analisis diagram gerak memungkinkan kita memprediksi perilaku benda di masa depan. Misalnya, jika kita mengetahui pola percepatan, kita dapat menentukan posisi dan kecepatan benda pada waktu tertentu.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Dengan demikian, diagram gerak adalah alat yang sangat berguna dalam analisis dinamika gerak, memberikan wawasan yang mendalam tentang perilaku fisik benda dalam berbagai kondisi.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>F.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1.Percepatan Konstan dalam Analisis Gerak</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Percepatan konstan sering dijadikan asumsi dalam analisis gerak karena memudahkan perhitungan dan pemahaman. Berikut alasan mengapa asumsi ini digunakan:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Menyederhanakan analisis – Dengan mengasumsikan percepatan konstan, persamaan gerak menjadi lebih sederhana dan mudah digunakan.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Mendekati kondisi nyata – Dalam banyak kasus, seperti gerakan jatuh bebas atau gerakan benda di bawah pengaruh gaya konstan, asumsi konstan cukup akurat.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Memfokuskan pada prinsip utama – Mengabaikan faktor-faktor kecil memungkinkan kita untuk fokus pada prinsip-prinsip utama yang mengendalikan gerak.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Contoh Nyata Percepatan Konstan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Gerak jatuh bebas – Benda yang jatuh di bawah pengaruh gravitasi bumi mengalami percepatan gravitasi konstan sebesar 9,8 m/s2.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Gerak peluru – Saat peluru ditembakkan, mengabaikan hambatan udara, peluru mengalami percepatan konstan akibat gravitasi.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Pengereman kendaraan – Saat mengerem, kendaraan mengalami percepatan konstan yang berlawanan arah dengan geraknya, menyebabkan perlambatan.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2.Percepatan Konstan dalam Analisis Gerak</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Percepatan konstan sering dijadikan asumsi dalam analisis gerak karena memudahkan perhitungan dan pemahaman. Berikut alasan mengapa asumsi ini digunakan:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Menyederhanakan analisis – Dengan mengasumsikan percepatan konstan, persamaan gerak menjadi lebih sederhana dan mudah digunakan.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Mendekati kondisi nyata – Dalam banyak kasus, seperti gerakan jatuh bebas atau gerakan benda di bawah pengaruh gaya konstan, asumsi konstan cukup akurat.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Memfokuskan pada prinsip utama – Mengabaikan faktor-faktor kecil memungkinkan kita untuk fokus pada prinsip-prinsip utama yang mengendalikan gerak.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Contoh Nyata Percepatan Konstan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Gerak jatuh bebas – Benda yang jatuh di bawah pengaruh gravitasi bumi mengalami percepatan gravitasi konstan sebesar 9,8 m/s2.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Gerak peluru – Saat peluru ditembakkan, mengabaikan hambatan udara, peluru mengalami percepatan konstan akibat gravitasi.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Pengereman kendaraan – Saat mengerem, kendaraan mengalami percepatan konstan yang berlawanan arah dengan geraknya, menyebabkan perlambatan.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Dengan asumsi percepatan konstan, analisis gerak menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami. Meskipun asumsi ini tidak selalu sama dengan kondisi nyata, namun cukup akurat untuk banyak kasus dan membantu fokus pada prinsip-prinsip utama kinematika.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>G.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1.Hukum gravitasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap gerak jatuh bebas suatu benda. Dalam konteks ini, gerak jatuh bebas adalah gerak yang hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi, di mana percepatan benda sama dengan percepatan gravitasi Bumi, yaitu sekitar 9,8 m/s². Hal ini berarti bahwa semua benda, terlepas dari massanya, akan jatuh dengan kecepatan yang sama jika diabaikan faktor lain seperti menyalakan udara.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Faktor yang Harus Dipertimbangkan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Gesekan Udara: Meskipun dalam teori gerak jatuh bebas kita mengabaikan gaya lain, dalam praktiknya, mencintai udara dapat mempengaruhi gerak benda. Benda dengan permukaan yang lebih besar atau bentuk yang tidak aerodinamis akan mengalami perlambatan akibat pengukuran udara, sehingga waktu jatuhnya menjadi lebih lama dibandingkan dengan yang diperkirakan tanpa mempertimbangkan pengukuran.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Ketinggian Jatuh: Ketinggian dari mana benda turun juga mempengaruhi waktu jatuh. Semakin tinggi benda yang dicapai, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tanah, meskipun percepatan tetap konstan.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Kecepatan Awal: Jika benda dijatuhkan dengan kecepatan awal yang tidak nol, kecepatan akhir saat mencapai tanah juga akan dipengaruhi oleh kecepatan awal tersebut. Artinya analisis gerak jatuh bebas harus mempertimbangkan kondisi awal benda.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Oleh karena itu, meskipun hukum gravitasi memberikan dasar yang kuat untuk memahami gerakan yang jatuh bebas, faktor-faktor lain seperti kontaminasi udara dan kondisi awal juga harus dipertimbangkan untuk analisis yang lebih akurat.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2.Ketinggian awal dan gravitasi sangat mempengaruhi waktu yang dibutuhkan suatu benda untuk mencapai tanah saat jatuh bebas. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua faktor tersebut:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1. Ketinggian Awal</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Ketinggian tempat benda mendarat berpengaruh langsung terhadap waktu jatuh. Semakin tinggi ketinggian, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tanah. Dalam gerak jatuh bebas, waktu yang diperlukan dapat dihitung menggunakan rumus:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>H</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>G</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>untuk=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>G</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2 jam</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Di mana:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>t = waktu yang dibutuhkan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>H</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>h = ketinggian awal</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>G</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>g = percepatan gravitasi (sekitar 9,8 m/s² di Bumi)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Sebagai contoh, jika sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian 20 meter, waktu yang diperlukan untuk mencapai tanah dapat dihitung sebagai berikut:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>20</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>9</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>8</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>≈</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>tanggal 02</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>detik</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>untuk=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>9,8</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>ukuran 2×20</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>≈2,02 detik</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2. Percepatan Gravitasi</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Percepatan grafis juga mempengaruhi waktu jatuhnya. Di Bumi, percepatan gravitasi adalah sekitar 9,8 m/s². Jika benda mendarat di tempat dengan gravitasi yang lebih rendah (seperti di Bulan, yang sekitar 1,6 m/s²), waktu yang dibutuhkan untuk jatuh akan lebih lama dibandingkan di Bumi.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Misalnya, jika benda yang sama turun dari ketinggian yang sama di Bulan, waktu jatuhnya akan lebih lama karena percepatan gravitasi yang lebih kecil.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Kesimpulan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Ketinggian awal dan gravitasi adalah dua faktor kunci yang mempengaruhi waktu yang diperlukan suatu benda untuk mencapai tanah. Dengan memahami hubungan ini, kita dapat memprediksi dan menganalisis gerak jatuh bebas dengan lebih baik.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2.Ketinggian awal dan percepatan gravitasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap waktu yang dibutuhkan suatu benda untuk mencapai tanah saat jatuh bebas.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Ketinggian Awal</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Ketinggian pada awal langsung mempengaruhi waktu jatuh. Semakin tinggi ketinggian dari mana benda datang, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tanah. Rumus yang digunakan untuk menghitung waktu jatuh bebas adalah:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>H</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>G</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>untuk=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>G</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2 selai</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Di mana:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>t = waktu yang dibutuhkan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>H</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>h = ketinggian awal</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>G</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>g = akumulasi gravitasi (sekitar 9,8 m/s² di bumi)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Contoh: Jika sebuah benda jatuh dari ketinggian 20 meter, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tanah adalah sekitar 2,02 detik.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Percepatan Gravitasi</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Percepatan gravitasi juga berperan penting. Di Bumi, gravitasinya sekitar 9,8 m/s², tetapi di tempat lain, seperti di Bulan, gravitasinya lebih rendah (sekitar 1,6 m/s²). Artinya benda yang turun dari ketinggian yang sama di Bulan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai tanah dibandingkan di Bumi.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>H.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1. Prinsip Kalkulus</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Persamaan kinematik yang menjelaskan gerak partikel dapat diturunkan menggunakan prinsip kalkulus, khususnya melalui konsep diferensiasi dan integrasi. Berikut adalah langkah-langkah dalam derivasi ini:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1. Definisi Kecepatan dan Percepatan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Kecepatan (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>v) didefinisikan sebagai perubahan posisi (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>s) terhadap waktu (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T):</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>v=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>tanggal</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Inggris</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Percepatan (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>a) adalah perubahan kecepatan terhadap waktu:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>sebuah=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>tanggal</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>dv</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2. Menggunakan Hubungan antara Percepatan dan Kecepatan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Dari definisi percepatan, kita dapat mengekspresikan kecepatan sebagai fungsi dari posisi:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>⋅</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>sebuah=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>tanggal</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>dv</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Inggris</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>dv</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>⋅</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>tanggal</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Inggris</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=v</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Inggris</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>dv</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>3. Integrasi untuk Mendapatkan Persamaan Kecepatan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Jika dipercepat (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>a) dianggap konstan, kita dapat mengintegrasikan persamaan di atas:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>∫</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>∫</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>∫vdv=∫iklan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Hasil integrasi ini memberikan:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>(</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>-</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=v</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+2a(s−s</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>di mana</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>adalah kecepatan awal dan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>adalah posisi awal.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>4. Mengintegrasikan untuk Mendapatkan Posisi</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Dengan kecepatan sebagai fungsi waktu, kita dapat menurunkan persamaan posisi:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>s=s</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+v</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+ +</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>pada</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Memperluas Kemampuan Analisis dalam Kinetika</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Penggunaan kalkulus untuk mendasarkan persamaan kinematik memungkinkan analisis yang lebih mendalam dan fleksibel. Beberapa keuntungan dari pendekatan ini meliputi:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Analisis Gerak Non-Linear: Kalkulus memungkinkan analisis gerak yang lebih kompleks, termasuk gerakan non-linier atau variabel percepatan.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Prediksi Perilaku Dinamis: Dengan memahami hubungan antara posisi, kecepatan, dan akselerasi, kita dapat memprediksi perilaku benda dalam berbagai kondisi.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Penerapan dalam Berbagai Bidang: Teknik ini tidak hanya berlaku dalam bidang fisika dasar, tetapi juga dalam bidang teknik, astronomi, dan biomekanika, di mana analisis gerak sangat penting.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Dengan demikian, derivasi persamaan kinematik menggunakan kalkulus memperluas kemampuan analisis dalam kinematika, memberikan alat yang kuat untuk memahami dan memprediksi berbagai fenomena gerak.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Contoh penggunaan persamaan kinematik dalam strategi pemecahan masalah yang kompleks dapat dilihat dalam analisis gerak kendaraan. Misalnya, dalam situasi di mana kita perlu menentukan jarak yang ditempuh oleh mobil yang bergerak dengan percepatan konstan setelah dimulai dari keadaan diam.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Contoh Masalah</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Kasus: Sebuah mobil mulai bergerak dari keadaan diam dan mengalami percepatan konstan sebesar 3 m/s². Berapa jarak yang ditempuh mobil setelah 5 detik?</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Strategi Pemecahan Masalah</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Identifikasi Variabel:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Kecepatan awal (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>) = 0 m/s (karena keadaan diam)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Percepatan (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>a) = 3 m/s²</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Waktu (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>t) = 5 detik</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Pilih Persamaan Kinematik yang Tepat:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Menggunakan sinonim posisi:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>s=s</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+v</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+ +</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>pada</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Di mana</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>adalah posisi awal (0 m).</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Substitusi Nilai:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>(</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>(</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>5</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>(</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>3</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>(</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>5</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>adalah = 0 + (0) (5) +</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>(3)(5</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>(</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>3</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>(</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>25</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>75</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>37</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>5</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>M</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>dia=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>(3)(25)=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>75</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=37,5 juta</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Hasil</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Jarak yang ditempuh mobil setelah 5 detik adalah 37,5 meter.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Analisis Lebih Lanjut</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Dalam konteks yang lebih kompleks, analisis ini dapat mencakup berbagai faktor seperti:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Perubahan kondisi jalan: Jika jalan menanjak atau menurun, percepatan efektif akan berubah.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Pengaruh kelahiran: Menghitung gaya kelahiran yang mempengaruhi percepatan.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Kondisi cuaca: Misalnya, hujan dapat mempengaruhi traksi dan memperlambat kendaraan.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Dengan menggunakan persamaan kinematik, kita dapat memecahkan masalah yang lebih kompleks dengan mempertimbangkan berbagai variabel dan kondisi yang mempengaruhi gerak. Ini menunjukkan bagaimana pemahaman kinematika dapat diterapkan dalam situasi nyata dan membantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.H.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1. Prinsip Kalkulus</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Persamaan kinematik yang menjelaskan gerak partikel dapat diturunkan menggunakan prinsip kalkulus, khususnya melalui konsep diferensiasi dan integrasi. Berikut adalah langkah-langkah dalam derivasi ini:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1. Definisi Kecepatan dan Percepatan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Kecepatan (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>v) didefinisikan sebagai perubahan posisi (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>s) terhadap waktu (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T):</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>v=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>tanggal</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Inggris</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Percepatan (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>a) adalah perubahan kecepatan terhadap waktu:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>sebuah=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>tanggal</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>dv</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2. Menggunakan Hubungan antara Percepatan dan Kecepatan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Dari definisi percepatan, kita dapat mengekspresikan kecepatan sebagai fungsi dari posisi:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>⋅</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>sebuah=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>tanggal</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>dv</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Inggris</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>dv</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>⋅</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>tanggal</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Inggris</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=v</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Inggris</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>dv</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>3. Integrasi untuk Mendapatkan Persamaan Kecepatan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Jika dipercepat (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>a) dianggap konstan, kita dapat mengintegrasikan persamaan di atas:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>∫</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>∫</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>D</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>∫vdv=∫iklan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Hasil integrasi ini memberikan:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>(</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>-</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=v</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+2a(s−s</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>di mana</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”> adalah kecepatan awal dan</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”> adalah posisi awal.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>4. Mengintegrasikan untuk Mendapatkan Posisi</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Dengan kecepatan sebagai fungsi waktu, kita dapat menurunkan persamaan posisi:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>s=s</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+v</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+ +</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>pada</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Memperluas Kemampuan Analisis dalam Kinetika</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Penggunaan kalkulus untuk mendasarkan persamaan kinematik memungkinkan analisis yang lebih mendalam dan fleksibel. Beberapa keuntungan dari pendekatan ini meliputi:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Analisis Gerak Non-Linear: Kalkulus memungkinkan analisis gerak yang lebih kompleks, termasuk gerakan non-linier atau variabel percepatan.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Prediksi Perilaku Dinamis: Dengan memahami hubungan antara posisi, kecepatan, dan akselerasi, kita dapat memprediksi perilaku benda dalam berbagai kondisi.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Penerapan dalam Berbagai Bidang: Teknik ini tidak hanya berlaku dalam bidang fisika dasar, tetapi juga dalam bidang teknik, astronomi, dan biomekanika, di mana analisis gerak sangat penting.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Dengan demikian, derivasi persamaan kinematik menggunakan kalkulus memperluas kemampuan analisis dalam kinematika, memberikan alat yang kuat untuk memahami dan memprediksi berbagai fenomena gerak.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Contoh penggunaan persamaan kinematik dalam strategi pemecahan masalah yang kompleks dapat dilihat dalam analisis gerak kendaraan. Misalnya, dalam situasi di mana kita perlu menentukan jarak yang ditempuh oleh mobil yang bergerak dengan percepatan konstan setelah dimulai dari keadaan diam.</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Contoh Masalah</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Kasus: Sebuah mobil mulai bergerak dari keadaan diam dan mengalami percepatan konstan sebesar 3 m/s². Berapa jarak yang ditempuh mobil setelah 5 detik?</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Strategi Pemecahan Masalah</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Identifikasi Variabel:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Kecepatan awal (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>) = 0 m/s (karena keadaan diam)</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Percepatan (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>a) = 3 m/s²</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Waktu (</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>t) = 5 detik</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Pilih Persamaan Kinematik yang Tepat:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Menggunakan sinonim posisi:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>=</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>S</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>kita</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>A</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>T</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>s=s</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+v</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>angka 0</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>+ +</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>2</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>1</font></font>
<font style=”vertical-align: inherit;”><font style=”vertical-align: inherit;”>Bahasa Indonesia:</font></font>
-